This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 15 Oktober 2018

Analisis Pusat Investasi PT Freeport Indonesia


Analisis Pusat Investasi pada PT Freeport Indonesia dan Dampaknya bagi Peningkatan Laba Perusahaan

Ibnu Sulistio
Jurusan Akuntansi S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Abstrak
Dalam suatu unit usaha, perhatian pimpinan biasanya ada pada laba. Laba ini diperhitungkan dengan cara membandingkan antara pendapatan dengan biaya yang terjadi pada suatu pusat laba. Jika pendapatan lebih besar dari pada biaya maka dikatakan laba, sebaliknya disebut rugi. Perbandingan antara laba dan investasi inilah yang terjadi pada pusat investasi. Pusat Investasi diukur dengan membandingkan laba dan jumlah investasi yang digunakan. Objek pada penelitian adalah pada PT. Freeport Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keadaan pusat investasi yang ada pada PT. Freeport Indonesia dengan mengumpulkan data menggunakan data sekunder. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pusat investasi pada PT Freeport Indonesia sudah baik, terbukti dengan laba yang diperoleh sudah optimal dibandingkan dengan investasi yang digunakan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sistem pengendalian manajemen harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Struktur organisasi termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban (Responsibility centers). Pusat pertanggungjawaban adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggungjawaban salah satunya pesat investasi. Pengertian pusat investasi menurut Mulyadi dalam bukunya “Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa” menerangkan bahwa: “Pusat investasi adalah pusat laba yang manajernya diukur prestasinya dengan menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi yang bersangkutan” (20014;27)

Kewenangan Pusat Investasi adalah menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola asset yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi diukur prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yang diperoleh dengan aset (investasi) yang dipergunakan. Laporan kinerja suatu pusat investasi tidak hanya terbatas pada laba yang diperoleh tapi juga jumlah asset yang digunakan dalam memperoleh laba.

PT. Freeport Indonesia adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang   menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran tinggi TembagapuraKabupaten MimikaProvinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia. Tentu tidaklah mudah agar dapat bersaing dan bertahan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang ada, oleh karena itu, Penulis tertarik untuk melakukan peninjauan dan penelitian dengan judul “Analisis Pusat Investasi di PT Freeport Indonesia”

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pusat investas pada PT. Freeport sudah baik dan dapat mengoptimalkan investasi guna memperoleh laba dengan maksimal.

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengendalian Manajemen

Anthony dan Govindarajan (2008: 7) yang diterjemahkan oleh Kurniawan, menjelaskan bahwa sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni : lebih kurang membentuk ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem pengendalian manajemen adalah semua usaha untuk menjamin bahwa sumber daya perusahaan digunakan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan perusahaan,atau proses untuk mempengaruhi orang lain dalam sebuah perusahaan agar secara efektif dan efesien mencapai tujuan perusahaan melalui strategi tertentu.

Unsur-unsur Sistem Pengendalian Manajemen

Suatu sistem pengendalian manajemen yang dapat diandalkan (reliable) harus memenuhi unsur-unsur berikut (Sumarsan, 2013:9):
a. Keahlian karyawan sesuai dengan tanggung jawabnya.
b. Pemisahan tugas
c. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas harta, utang penerimaan dan pengeluaran..
d. Pengendalian terhadap penggunaan harta dan dokumen serta formulir yang penting.
e. Periksa fisik harta dengan catatan-catatan harta dan utang, atau yang benar- benar ada, dan mengadakan tindakan koreksi jika dijumpai adanya perbedaan.

Strategi Organisasi

Organisasi harus berupaya untuk dapat tetap survive dan unggul. Untuk itu, diperlukan berbagai strategi organisasi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi. Davis dan Albright (2000) menyatakan berkenaan dengan perubahan yang dilakukan oleh informasi dan teknologi serta dukungan yang ada baik dalam bentuk perintah yang bersifat organisatoris maupun teknis. Sistem informasi baru digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan fasilitasi penyusunan kembali bisnis. Pada kedua lokasi yang diteliti, jumlah tingkatan pelaporan menurun dan hubungan pelaporan tidak terhalang lebih lama oleh lokasi-lokasi geografis dalam struktur organisasi pada perusahaan tersebut.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Gul dan Chia (1994) tentang pengaruh ketidakpastian lingkungan dan desentralisasi terhadap kinerja manajemen, mereka menemukan bahwa desentralisasi dan ketersediaan karakteristik informasi Management Accounting Systems (MAS) pada lingkup yang luas dan agregasi informasi dihubungkan dengan kinerja manajerial yang lebih tinggi terjadi dibawah kondisi perceived environmental uncertainty (PEU) yang tinggi. Sedangkan dibawah kondisi PEU yang rendah, hasilnya sebaliknya yaitu desentralisasi dan ketersediaan lingkup yang luas dan agregasi informasi dihubungkan dengan kinerja manajerial ternyata lebih rendah. Sementara itu, Chong dan Chong (1997) menemukan bahwa strategic business unit (SBU) dan PEU merupakan anteseden dari desain MAS, dan informasi MAS yang memiliki cakupan luas (broad scope MAS information) merupakan sebuah anteseden yang penting bagi kinerja SBU.

Hasil penelitian lainya menyatakan bahwa meskipun pertumbuhan membutuhkan sebuah pendekatan “leading a cross all styles” terhadap manajemen strategi, banyak dari penulis dan praktisi menekankan pada permasalahan strategis yang lebih dekat dihubungkan dengan gaya kepemimpinan strategis yang menjadi preferensi mereka dan pengabdosian (implisit) dari “this by and large” sebagai satu-satunya jalan untuk melakukan manajemen strategi (Richadson, 1994).

Sementara itu, Svensson (2001) menyatakan bahwa banyak yang keliru dalam mengartikan the globalization of business activities and the term “global strategy”. Jargon yang banyak disebut tersebut ternyata tidak dapat mencakup semua kenyataan yang sebenarnya pada pendekatan strategi global, sehingga nampaknya menjadi utopia bagi manajer. Sebagai formula yang ditemukan yaitu glocal strategy dan globalization. Glocal strategy adalah pendekatan yang diinspirasikan dari global strategy approach yang dikarenakan kebutuhan adaptasi lokal dan menyesuaikan dengan aktifitas bisnis secara simultan yang diakuinya. Konsep glocal strategy terdiri dari local, international, multinational, and global strategy approaches.

Strategi lain yang dapat diterapkan adalah dari sisi etika. Kita dapat mengambil contoh yang lebih besar dari suatu organisasi adalah suatu negara. Jika negara yang orang-orang di dalamnya banyak yang melakukan korupsi maka dapat dipastikan negara tersebut akan mengalami kebangkrutan atau kemunduran. Contoh yang sedang kita alami sekarang adalah negara kita, yang masuk peringkat atas dalam hal korupsi sehingga berakibat seperti ini, organisasi negara mengalami defisit yang sangat banyak guna melakukan aktifitas kenegaraan walapun negara kita terkenal dengan negara yang subur. Sungguh merupakan suatu kenyataan anomali pada saat ini.

Dalam organisasi di perusahaan, Key dan Popkin (1998) menyebutkan bahwa dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan etika di dalam strategi pembuatan keputusan akan menghasilkan perkembangan yang lebih efektif dalam strategi jangka pendek dan jangka panjang. Khususnya, kriteria etika harus dimasukkan sebagai bagian dari proses strategi pada saat sebelum dan sesudah keputusan yang menguntungkan guna memaksimalkan keuntungan perusahaan dan meningkatkan strategi perkembangan serta pada saat implementasi.

PEMBAHASAN
Return On Investment

ROI (Return on Investement) merupakan pengukur tingkat kembalian investasi berdasarkan data akuntansi dan telah digunakan secara luas sebagai salah satu pengukur kinerja. Penggunaan data akuntansi untuk menilai kinerja ekonomi masih dipertanyakan validitasnya. Ronen dan Serter (1972) menjelaskan berbagai penyesuaian yang harus dibuat baik untuk data laba akuntansi maupun data neraca agar tingkat kembalian akuntansi (accounting rate of return) dapat menjadi pengukur tingkat kembalian ekonomi (economic rate of return).

Pengujian validitas ROI sebagai pengukur kinerja bisnis memiliki problem empiris, yaitu sulitnya menemukan ukuran obyektif kinerja ekonomi untuk dapat dikaitkan dengan kinerja akuntansi. Hal ini disebabkan laba ekonomi tidak terdefinisi dengan baik. Beberapa peneliti menggunakan return saham sebagai proksi tingkat kembalian ekonomi.

Tingkat kembalian akuntansi (accounting rate of return) yang diukur dengan ROI seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja perusahaan padahal sebenarnya ROI mengukur fenomena yang berbeda (Steven, 1990). Dengen demikian, sebenarnya ROI kurang tepat apabila digunakan sebagai pengukur kinerja perusahaan.

Jacobson (1987) mencoba meneliti hubungan tingkat kembalian akuntansi dan tingkat kembalian ekonomi dengan menguji hubungan antara ROI dan return saham. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ROI secara signifikan berkorelasi dengan return saham namun dengan korelasi yang relatif rendah. Rendahnya korelasi ROI dan return saham disebabkan oleh pilihan return saham sebagai variabel dependen. Alasannya, harga saham mencerminkan informasi baru sehingga return saham secara cross-sectional hanya bervariasi dengan perubahan ROI.

Landsman dan Shapiro (1995) menguji hubungan antara ROI dan return ekonomi yang diukur dengan Tobin’s q. Penelitian ini merupakan penelitian pertama yang menggunakan Tobin’s q untuk menguji validitas ekonomi ROI. Proposisi yang diajukan adalah apabila tingkat kembalian akuntansi (accounting rate of return) merupakan proksi yang baik bagi tingkat kembalian ekonomi (economic return) maka akan terdapat hubungan positif yang secara statistis signifikan antara ROI sebagai pengukur tingkat kembalian akuntansi dan Tobin’s q sebagai pengukur tingkat kembalian ekonomi (economic rents)

Menurut Landsman dan Shapiro (1995), proposisi tersebut didasarkan pada fakta bahwa semakin tinggi nilai Tobin’s q merefleksikan semakin tingginya economic rent (keuntungan di atas tingkat yang setara dengan resiko investasi) yang pada akhirnya menghasilkan tingkat kembalian ekonomi yang tinggi. Penelitian ini juga memasukkan analisis industri serta biaya promosi dan biaya R & D sebagai variabel tambahan. Dengan menggunakan sampel antara 225 sampai 349 perusahaan setiap tahunnya selama 5 tahun (1979-1983), penelitian ini menunjukkan adanya korelasi yang tinggi dan secara statistis signifikan antara ROI dan Tobin’s q melengkapi penelitian Jacobson (1987). Karena Tobin’s q merefleksikan ekspektasi investor tentang tingkat kembalian ekonomi (economic return) perusahaan di masa depan, maka hasil ini memberikan bukti empiris bahwa data akuntansi mengandung infomasi yang secara ekonomi bermanfaat bagi investor. Menurut Gаrrison dkk (2007:261), “Bаhwа semаkin tinggi Return on Investment suаtu segmen usаhа, semаkin besаr lаbа yаng dihаsilkаn dаri setiаp dolаr yаng diinvestаsikаn dаlаm аktivа operаsi segmen tersebut”.
Perhitungаn Return on Investment (ROI) secаrа sistemаtis dаpаt menggunаkаn rumus sebаgаi berikut:


ROI = Return On Investment
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = Lаbа bersih setelаh pаjаk  x100%
Totаl Аktivа

Residual Income

Residual Income (RI) adalah metode yang digunakan oleh setiap perusahaan untuk menghitung laba sisa perusahaan atau laba residu sekaligus menutupi kelemahan dari metode sebelumnya. RI menurut Hansen dan Mowen (2012:583) menyatakan bahwa merupakan perbedaan antara laba operasi dan pengembalian 3 dolar minimum yang di isyaratkan atas aktiva operasi perusahaan. Manfaat RI bagi perusahaan sangatlah besar karena dengan menggunakan RI perusahaan akan mengetahui besarnya biaya modal perusahaan dan tingkat pengembalian yang ditargetkan untuk investasi.

Analisis RI tersebut dapat mendorong perusahaan untuk lebih memperhatikan struktur modal dan menerima setiap keputusan investasi selama laba yang diperoleh lebih besar dari biaya modal. Teknik analisis ROI dan RI mempunyai standar dalam menilai kinerja keuangan, standar tersebut dapat digunakan sebagai hasil akhir dari perhitungan kedua metode ini. Analisis ROI menurut Prawironegoro (2005:256) dikatakan baik bila nilai ROI diatas biaya modal (WACC) atau positif maka kinerja perusahaan dikatakan baik sebaliknya ROI dibawah biaya modal (WACC) atau negatif maka kinerja perusahaan dikatakan tidak baik, sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2012:583) metode RI dikatakan baik apabila lebih dari nol dan dikatakan tidak baik bila kurang dari nol. Hal ini menunjukan bahwa dalam setiap metode perhitungan kinerja keuangan mempunyai standar masing-masing dalam menilai kinerja keuangan perusahaan khususnya ROI dan RI.

Laba merupakan sebuah tolak ukur kinerja dari sebuah perusahaan dan merupakan dasar pengambilan keputusan penting dalam menentukan kebijkan perusahaan. Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) nomor 2 yang mengatakan laba adalah elemen penting bagi pengguna laporan keuangan karena laba mengandung nilai prediktif. Hal ini yang membuat para manajer berusaha untuk menaikan laba yang dilaporkan. Menurut Assih dan Gudono (2000) manajemen laba adalah proses yang disengaja dan terdapat batasan General Accepted AccountingPincipples (GAAP) yang mengacu pada tingkat laba yang diinginkan. Manajemen laba merupakan adanya keterlibatan ketika menyusun laporan keuangan, untuk mendapatkan keuntungan pribadi Schipper dalam (R. Moehrle dan A. Reynolds-Moehrle, 2008).




Analisis

Freeport Indonesia punya posisi maha penting dalam bisnis induknya, Freeport McMoran. Semenjak tahun 2005 hingga bulan September 2015, kontribusi laba operasional Freeport Indonesia terhadap Freeport McMoran mencapai US$24,5 miliar atau Rp342 triliun (asumsi 1$ = Rp14.000). Jumlah ini sebesar 72,7 persen dari total laba operasional yang didapat Freeport McMoran dalam 11 tahun.

Grafik: Laba Operasional Freeport Indonesia 2005-2015 (US$ Juta) 

Grafik: Kontribusi Laba Operasional Freeport Indonesia terhadap Freeport McMoran 2005-2015

Tak cuma itu, dengan sumbangan laba operasional sebesar itu, pengeluaran belanja modal (capital expenditure, capex) Freeport Indonesia terbilang cukup rendah. Total capex sejak 2005 hanya sebesar US$6,7 miliar atau Rp94,2 triliun. Angka ini hanya sebesar 19 persen dari keseluruhan belanja modal Freeport McMoran. Dengan kata lain, Freeport Indonesia sangat menguntungkan bagi induk usahanya itu.
Grafik: Capex Freeport Indonesia 2005-2015 (US$ Juta)


Kesimpulan

Dari data di atas, kita bisa mengetahui bahwa Laba yang dihasilkan oleh PT Freeport Indonesia lebih besar dari jumlah investasi yang di keluarkan guna memperoleh laba tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pusat investasi pada PT Freeport Indonesia sudah baik, sehingga keberlangsungan usaha (Going Concern) PT Freeport Indonesia terjamin.





DAFTAR PUSTAKA

Abdul H., Achmad T., Muh. Fakhri H., Sistem Pengendalian Manajemen. (Yogyakarta: Penerbit UPP STIM YKPN, 2009)
Santoso, Suryo B. Astuti, Herni J. 2003. Siklus Hidup Organisasi: Upaya-Upaya Strategis Dalam Menghadapi Gejala Penurunan Organisasi Agar Dapat “Going Concern” dan Tetap Unggul. Vol. 9 No. 1. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Hal. 20-21
Widiastuti, Harjanti. 2016. Pengaruh Return on Investment dan Struktur Biaya terhadap Tingkat Kembalian Ekonomi. Vol. 4 No. 02. Jurnal akuntansi dan investasi. Hal 137-137
Romadhani, Ahmad.2014. Analisis Return of Investment (ROI) dan Residual Income (RI) Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indoneisa Tahun 2011-2014). Vol 37 No. 01. Jurnal Administrasi Bisnis. Hal 2-3
Ekawati, Fina. 2013. Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor Dispenda Sulawesi Utara. VOL 1 No. 3. Jurnal EMBA. Hal 685-686
Hardianti, Sitti. 2013.Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen Untuk Meningkatkan Kinerja Manajer Penjualan pada PT Hasjrat Abadi Manado. Jurnal EMBA. Vol. 1 Hal 1792
Martin, Jap R. 2016. Komitmen Profesional Mediasi Hubungan Antara Keuntungan Personal Dengan Manajemen Laba dan Pengaruh Kepribadian Terhadap Komitmen Profesional. Vol 14. No 28. Jurnal Akuntansi Bisnis. Hal 258
Thionardo, Richard. 2012. Evaluasi Peran Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) Untuk Meminimalkan Konflik Pada Badan Usaha Keluarga “K” di Tulungangung. ISSN 2302-8203, Vol. 1 No.1 2012, Hal 1-2.
Febriati. 2011. Evaluasi Sistem Pengendalian Manajemen Pada Pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor. Jurnal Vol 7. Universitas Singkawang. Kalimantan.
Mulyadi. 2008. Akuntansi manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Salemba Empat. Jakarta.

Website
Maryanti, Dwi. 2009. Pusat Investasi.
          https://dwiermayanti.wordpress.com/2009/10/23/pusat-investasi/ (diakses 7 Oktober 2018)
Mashuri, Mila. 2014. Sistem Pengendalian Manajemen.
Wikipedia ensiklopedia bebas. Freeport Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Freeport_Indonesia (diakses tanggal 7 Oktober 2018)
Barekasa. 2015. Analisis Saham.



Senin, 25 Desember 2017

Mengapa Allah Mewajibkan Zakat

Mengapa Allah Mewajibkan Zakat



zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh agama dan disalurkan kepada orang-orang yang telah ditentukan pula. Ada delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana tercantum dalam Al Quran Surat At-Taubah Ayat 60:

"Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan, untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Menurut istilah fikih, zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan dari kekayaan orang-orang kaya untuk disampaikan kepada orang yang berhak menerimanya dengan aturan-aturan yang telah ditentukan dalam syarat. Zakat dalam bahasa Arab mempunyai beberapa makna:
Pertama, zakat bermakna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau menyucikan. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji manusia, Allah akan membersihkan dan menyucikan baik hartanya maupun jiwanya.

Allah SWT berfirman dalam Surat At-Taubah Ayat 103:
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Kedua, zakat bermakna Al-Barakatu, yang artinya berkah. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu membayar zakat, hartanya akan selalu dilimpahkan keberkahan oleh Allah SWT, kemudian keberkahan harta ini akan berdampak kepada keberkahan hidup. Keberkahan ini lahir karena harta yang kita gunakan adalah harta yang suci dan bersih sebab harta kita telah dibersihkan dari kotoran dengan menunaikan zakat yang hakikatnya zakat itu sendiri berfungsi untuk membersihkan dan menyucikan harta.

Ketiga, zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang. Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya (dengan izin Allah) akan selalu terus tumbuh dan berkembang. Hal ini disebabkan oleh kesucian dan keberkahan harta yang telah ditunaikan kewajiban zakatnya. Tentu kita tidak pernah mendengar orang yang selalu menunaikan zakat dengan ikhlas karena Allah, kemudian banyak mengalami masalah dalam harta dan usahanya, baik itu kebangkrutan, kehancuran, kerugian usaha, dan lain sebagainya. Tentu kita tidak pernah mendengar hal seperti itu, yang ada bahkan sebaliknya.

Selama beraktivitas di Lembaga Amil Zakat, sampai saat ini penulis belum menemukan orang–orang yang rutin menunaikan zakat kemudian berhenti dari menunaikan zakat disebabkan usahanya bangkrut atau ekonominya bermasalah. Yang ada justru orang–orang yang selalu menunaikan zakat, jumlah nominal zakat yang dikeluarkannya dari waktu ke waktu semakin bertambah besar. Itulah bukti bahwa zakat sebenarnya tidak mengurangi harta kita, bahkan sebaliknya.

Memang secara logika manusia, dengan membayar zakat maka harta kita akan berkurang. Jika kita mempunyai penghasilan Rp 2 juta, misalnya, maka zakat yang kita keluarkan adalah 2,5 persen dari Rp 2 juta, yaitu Rp 50.000. Jika kita melihat menurut logika manusia, harta yang pada mulanya berjumlah Rp 2 juta kemudian dikeluarkan Rp 50.000, maka harta kita menjadi Rp 1,95 juta, yang berarti jumlah harta kita berkurang. Tapi, menurut ilmu Allah yang Maha Pemberi Rezeki, zakat yang kita keluarkan tidak mengurangi harta kita, bahkan menambah harta kita dengan berlipat ganda.

Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-Rum Ayat 39:
"Dan sesuatu riba yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan."
Dalam ayat ini Allah berfirman tentang zakat yang sebelumnya didahului dengan firman tentang riba. Dengan ayat ini, Allah Maha Pemberi Rezeki menegaskan bahwa riba tidak akan pernah melipatgandakan harta manusia, yang sebenarnya dapat melipatgandakannya adalah dengan menunaikan zakat.

Keempat, zakat bermakna As-Sholahu, yang artinya beres atau keberesan, yaitu bahwa orang-orang yang selalu menunaikan zakat, hartanya akan selalu beres dan jauh dari masalah. Orang yang dalam hartanya selalu ditimpa musibah atau masalah, misalnya kebangkrutan, tercuri, dirampok, hilang, dan lain sebagainya, boleh jadi karena mereka selalu melalaikan zakat yang merupakan kewajiban mereka dan hak fakir miskin beserta golongan lainnya yang telah Allah sebutkan dalam Alquran.
Kewajiban yang dikenal sebagai zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam. Namun, permasalahan zakat tidak bisa dipisahkan dari usaha dan penghasilan masyarakat, baik yang berlaku pada zaman zaman Nabi Muhammad SAW, maupun jauh sebelum masa hadirnya Islam.
Dalam Islam, zakat baru disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Meskipun dalam Alquran, khususnya ayat-ayat yang diturunkan di Mekah (Makkiyah), zakat sudah banyak disinggung, secara resmi baru disyariatkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah dari Mekah ke Madinah.

Pra-Islam
Menurut Ahmad Azhar Basyir, zakat sudah pernah dilaksanakan sebelum kedatangan agama Islam. Kegiatan yang dilakukan yang berbentuk seperti zakat telah dikenal di kalangan bangsa-bangsa timur kuno di Asia, khususnya di kalangan umat beragama.
Hal ini terjadi atas adanya pandangan hidup di kalangan bangsa-bangsa timur bahwa meninggalkan kesenangan duniawi merupakan perbuatan terpuji dan bersifat kesalehan. Sebaliknya, memiliki kekayaan duniawi akan menghalangi orang untuk memperoleh kebahagiaan hidup di surga.
Dalam syariat Nabi Musa AS, zakat sudah dikenal, tetapi hanya dikenakan terhadap kekayaan yang berupa binatang ternak, seperti sapi, kambing, dan unta. Zakat yang wajib dikeluarkan adalah 10 persen dari nisab yang ditentukan.

Bangsa Arab jahiliah mengenal sistem sedekah khusus, sebagaimana disebutkan dalam Alquran surah Al-An’am ayat 136: "Dan, mereka memperuntukkan bagi Allah satu bagian dari tanaman dan ternak yang telah diciptakan Allah, lalu mereka berkata, sesuai dengan persangkaan mereka, 'Ini untuk Allah dan ini untuk berhala-berhala kami.' Maka, saji-sajian yang diperuntukkan bagi berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah dan yang diperuntukkan bagi Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah ketetapan mereka itu."

Masa Islam
Dalam buku 125 Masalah Zakat karya Al-Furqon Hasbi disebutkan bahwa awal Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, zakat belum dijalankan. Pada waktu itu, Nabi SAW, para sahabatnya, dan segenap kaum muhajirin (orang-orang Islam Quraisy yang hijrah dari Mekah ke Madinah) masih disibukkan dengan cara menjalankan usaha untuk menghidupi diri dan keluarganya di tempat baru tersebut. Selain itu, tidak semua orang mempunyai perekonomian yang cukup, kecuali Utsman bin Affan, karena semua harta benda dan kekayaan yang mereka miliki ditinggal di Mekah.
Kalangan anshar (orang-orang Madinah yang menyambut dan membantu nabi dan para sahabatnya yang hijrah dari Mekah) memang telah menyambut dengan bantuan dan keramah-tamahan yang luar biasa. Meskipun demikian, mereka tidak mau membebani orang lain. Itulah sebabnya mereka bekerja keras demi kehidupan yang baik. Mereka beranggapan pula bahwa tangan di atas lebih utama daripada tangan di bawah.

Keahlian orang-orang muhajirin adalah berdagang. Pada suatu hari, Sa'ad bin Ar-Rabi menawarkan hartanya kepada Abdurrahman bin Auf, tetapi Abdurrahman menolaknya. Ia hanya minta ditunjukkan jalan ke pasar. Di sanalah ia mulai berdagang mentega dan keju. Dalam waktu tidak lama, berkat kecakapannya berdagang, ia menjadi kaya kembali. Bahkan, sudah mempunyai kafilah-kafilah yang pergi dan pulang membawa dagangannya.
Selain Abdurrahman, orang-orang muhajirin lainnya banyak juga yang melakukan hal serupa. Kelihaian orang-orang Mekah dalam berdagang ini membuat orang-orang di luar Mekah berkata, "Dengan perdagangan itu, ia dapat mengubah pasir sahara menjadi emas."
Perhatian orang-orang Mekah pada perdagangan ini diungkapkan dalam Alquran pada ayat-ayat yang mengandung kata-kata tijarah: "Orang yang tidak dilalaikan oleh perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari kiamat). (QS An-Nur:37)
Tidak semua orang muhajirin mencari nafkah dengan berdagang. Sebagian dari mereka ada yang menggarap tanah milik orang-orang anshar. Tidak sedikit pula yang mengalami kesulitan dan kesukaran dalam hidupnya. Akan tetapi, mereka tetap berusaha mencari nafkah sendiri karena tidak ingin menjadi beban orang lain. Misalnya, Abu Hurairah.
Kemudian Rasulullah SAW menyediakan bagi mereka yang kesulitan hidupnya sebuah shuffa (bagian masjid yang beratap) sebagai tempat tinggal mereka. Oleh karena itu, mereka disebut ahlush shuffa (penghuni shuffa). Belanja (gaji) para ahlush shuffa ini berasal dari harta kaum muslimin, baik dari kalangan muhajirin maupun anshar yang berkecukupan.
Setelah keadaan perekonomian kaum muslimin mulai mapan dan pelaksanaan tugas-tugas agama dijalankan secara berkesinambungan, pelaksanaan zakat sesuai dengan hukumnya pun mulai dijalankan. Di Yatsrib (Madinah) inilah Islam mulai menemukan kekuatannya.

Disyariatkan
Ayat-ayat Alquran yang mengingatkan orang mukmin agar mengeluarkan sebagian harta kekayaannya untuk orang-orang miskin diwahyukan kepada Rasulullah SAW ketika beliau masih tinggal di Mekah. Perintah tersebut pada awalnya masih sekedar sebagai anjuran, sebagaimana wahyu Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 39: "Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya)."
Namun menurut pendapat mayoritas ulama, zakat mulai disyariatkan pada tahun kedua Hijriah. Di tahun tersebut zakat fitrah diwajibkan pada bulan Ramadhan, sedangkan zakat mal diwajibkan pada bulan berikutnya, Syawal. Jadi, mula-mula diwajibkan zakat fitrah kemudian zakat mal atau kekayaan.
Firman Allah SWT surat Al-Mu'minun ayat 4: "Dan orang yang menunaikan zakat." Kebanyakan ahli tafsir berpendapat bahwa yang dimaksud dengan zakat dalam ayat di atas adalah zakat mal atau kekayaan meskipun ayat itu turun di Mekah. Padahal, zakat itu sendiri diwajibkan di Madinah pada tahun kedua Hijriah. Fakta ini menunjukkan bahwa kewajiban zakat pertama kali diturunkan saat Nabi SAW menetap di Mekah, sedangkan ketentuan nisabnya mulai ditetapkan setelah beliau hijrah ke Madinah.
Setelah hijrah ke Madinah, Nabi SAW menerima wahyu berikut ini, "Dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah zakat. Dan apa-apa yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan" (QS Al-Baqarah: 110). Berbeda dari ayat sebelumnya, kewajiban zakat dalam ayat ini diungkapkan sebagai sebuah perintah dan bukan sekadar anjuran.
Mengenai kewajiban zakat ini ilmuwan muslim ternama, Ibnu Katsir, mengungkapkan, "Zakat ditetapkan di Madinah pada abad kedua hijriyah. Tampaknya, zakat yang ditetapkan di Madinah merupakan zakat dengan nilai dan jumlah kewajiban yang khusus, sedangkan zakat yang ada sebelum periode ini, yang dibicarakan di Mekah, merupakan kewajiban perseorangan semata."
Sayid Sabiq menerangkan bahwa zakat pada permulaan Islam diwajibkan secara mutlak. Kewajiban zakat ini tidak dibatasi harta yang diwajibkan untuk dizakati dan ketentuan kadar zakatnya. Semua itu diserahkan pada kesadaran dan kemurahan kaum muslimin. Akan tetapi, mulai tahun kedua setelah hijrah—menurut keterangan yang masyhur—ditetapkan besar dan jumlah setiap jenis harta serta dijelaskan secara teperinci.
Menjelang tahun kedua Hijriah, Rasulullah SAW telah memberi batasan mengenai aturan-aturan dasar, bentuk-bentuk harta yang wajib dizakati, siapa yang harus membayar zakat, dan siapa yang berhak menerima zakat. Dan, sejak saat itu zakat telah berkembang dari sebuah praktik sukarela menjadi kewajiban sosial keagamaan yang dilembagakan yang diharapkan dipenuhi oleh setiap muslim yang hartanya telah mencapai nisab, jumlah minimum kekayaan yang wajib dizakati.

 http://nasional.kompas.com

Geopolitik di Indonesia




MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIKA DI INDONESIA

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgiTOgiCJX8SRzpuA77KZub_cJDZpKi-4VrCce4OT2Oqy6udfTQpuC6BVmbWPOMVgEFHCu7ipoyMPBL02ggPX8xwUk5pXTTYAEMXPXoJqBFNAs4RpR_rb4vMytuxAW0ocuH8jh5EX1OZ7Xp/s1600/logo+ump.jpg

KELOMPOK 14
Nama anggota             :  1. Adiva Damarulis   (1602030102) 
                                        2. Ibnu Sulistio         (1602030103)
                                        3. Ajeng Iriyanti R.   (1602030104)



KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa Rhmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan mekalah ini dengan baik dan selesai tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Tukiran Taniredja,M.M. selaku dosen pengampu kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tentang geopolitika di Indonesia.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi tercapainya makalah yang sempurna.

Penulis
















DAFTAR ISI




Kata Pengantar........................................................................................ i
Daftar Isi ............................................................................................... ii

 BAB I PENDAHULUAN
 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
 1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 1
 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................ 1

 BAB II PEMBAHASAN
 2.1 Pengertian Geopolitik ..................................................................... 2
 2.2 Perkembangan Teori Geopolitik...................................................... 2
 2.3 Beberapa Pandangan Para Pemikir Mengenai Geopolitik .............. 3
 2.4 Pengertian Wawasan Nusantara ..................................................... 4
 2.5 Kedudukan Wawasan Nusantara ................................................... 5
 2.6 Peranan Wawasan Nusantara......................................................... 5
 2.7 Hubungan antara geopolitik Indonesia dan otonomi daerah........... 6

 BAB III PENUTUP
 2.8 Kesimpulan .................................................................................... 7
 2.9 Daftar Pustaka ............................................................................... 7




                                                                         









BAB I

PENDAHULUAN

       1.1  Latar Belakang
           
Begitu pentingnya persoalan ruang dalam hubungan dengan Negara, maka ada satu bidang ilmu yang membahas khusus tentang presoalan ini yaitu GEOPOLITICS. Konsep ini merupakan wujud kesadaran ruang yang lahir dari kebutuhan ruang hidup bagi manusia dan bahkan bangsa. Bangsa yang membentuk Negara berdaulat membutuhkan kejelasan dari kepastian hukum dari batas-batas Negara.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
            Dalam tulisan ini akan di bahas sekitar persoalan geopolitik (Indonesia) dan peranan daerah dalam pengelolaan daerah sebagai ruang tempat hidup dan kedaulatan bangsa. Dengan kata lain, kedua hal tersebut geopolitika dan otonomi daerah akan menjadi bahasan utama dalam makalah ini. Tanpa mengurangi arti penting pendekatan normatif, makalah ini lebih banyak menggunakan pendekatan kritis.
           
1.2  Rumusan Masalah

1.  Apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia ?
2.  Bagaimana perkembangan geopolitik di Indonesia ?
3.    Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara ?
4.    Bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia ?
5.    Bagaimana peranan wawasan nusantara di Indonesia ?
6.  Bagaimana hubungan antara geopolitik Indonesia dan otonomi daerah ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geopolitik Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan geopolitik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara.
4. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan wawasan nusantara di Indonesia.
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan wawasan nusantara di Indonesia.
6. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara geopolitik Indonesia dan otonomi daerah.


BAB II
PEMBAHASAN

     

      2.1  Pengertian Geopolitik
           
 Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan “politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
            Dari pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi. Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik  mengkaji makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
      2.2  Perkembangan Teori Geopolitik
     
            Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
    
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional.











2.3 Beberapa Pandangan Para Pemikir Mengenai Geopolitik


Sebelum membahas wawasan nasional, terlebih dahulu perlu pembahasan tentang beberapa pendapat dari para penulis geopolitik. Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, lalu berkembang menjadi ajaran yang melegitimasi Hukum Ekspansi suatu negara. Hal ini tidak terlepas sumbangsih pemikiran dari para penulis, diantaraya:


Friedrich Ratzel (1844-1904).

Teori yang dikemukakannya adalah teori ruang yang dalam konsepsinya dipengaruhi oleh ahli biologi Charles Darwin. Ia menyamakan negara sebagai makhluk hidup yang makin sempurna serta membutuhkan ruang hidup yang makin meluas karena kebutuhan. Dalam teorinya, bahwa bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah bangsa yang “primitif”. Pendapat ini dipertegas Rudolf Kjellen (1864-1922) dengan teori kekuatan, yang pada pokoknya menyatakan bahwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta sebagai satuan biologis yang memiliki intelektual. Dengan kekuatannya, ia mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat swasembada. Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme social.

      Karl Haushofer (1869-1946).
           
            Haushofer yang pernah menjadi atasan militer di Jepang meramalkan bahwa Jepang akan menjadi negara yang jaya di dunia. Untuk menjadi jaya, suatu bangsa harus mampu menguasai benua-benua di dunia. Ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia dapat dibagi atas empat kawasan benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula sebagai  teori Pan Regional, yaitu:
1)        Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”;
2)        Autarki (swasembada); serta
       3)        Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa (nation) yang unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, serta Pan Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah, dapat diketahui percaturan politik masalah lalu dan masa depan.
            Pengaruh Haushofer _menjelang Perang Dunia II_ sangat besar di Jerman ataupun di Jepang. Semboyan Macht und Erde di Jerman serta doktrin Fukoku Kyohei di Jepang melandasi pembangunan kekuatan angkatan perang kedua negara tersebut menjelang Perang Dunia II.



2.4 Pengertian Wawasan Nusantara
           
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.
            Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam. Atau cara pandang dan sikap bangsa Indonesia menganai diri dan lingkungannya, dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayahh dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
            Wawasan nasional suatu bangsa terbentuk karena bangsa tersebut tinggal dalam suatu wilayah yang diakui sebagai miliknya untuk kehidupannya. Oleh karena itu, apabila suatu bangsa dibahas, akan terkait pula masalah sejarah diri dan budaya, falsafah hidup, serta tempat tinggal dan lingkungan bangsa tersebut. Dari ketiga aspek itu, tercetus aspirasi bangsa yang kemudian dituangkan dalam perjanjian tertulis-konstitusi-ataupun tidak tertulis. Perjanjian ini tetap menjadi catatan hidup motivasi yang semuanya dituangkan menjadi ajaran doktrin dasar untuk membanngun negara yang berupa wawasan nasional.
            Wawasan nasioal bangsa Indonesia dinamakan wawasan nusantara yang merupakan implementasi perjuangan pengakuan se-bagai negara kepulauan yang disesuaikan dengan kemajuan zaman. Pada masa lalu negara kepulauan yang meliputi kumpulan pulau-pulau_berdasarkan contour yang dipisahkan oleh laut. Paham Nusantara menunjukkan dua arah pengaruh, yaitu :
      1.      ke dalam: berlaku asas kepulauan yang menuntut terpenuhnya unsur tanah dan air yang selaras dan serasi untuk merealisasikan wujud tanah air;serta
      2.       ke luar: berlakunya asas posisi antara yang menuntut posisi kuat bagi Indonesia untuk dapat berdiri tegak dari tarikan segala penjuru.





2.5 Kedudukan Wawasan Nusantara

Dalam sistem kehidupan nasional Indonesia sebagai paradigma kehidupan nasional Indonesia yang urutannya sebagai berikut :
      1.      Pancasila sebagai falsafah, ideology bangsa, dan dasar negara.
      2.      UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
      3.      Wawasan Nusantara sebagai geopolitik bangsa Indonesia.
      4.      Ketahanan Nasional sebagai geostrategi bangsa dan Negara Indonesia.
      5.      Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pebangunan                                       nasional.
Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional sebagai doktrin dasar pengaturan kehidupan nasional. Sementara itu, politik dan strategi nasional, sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam bentuk GBHN masa ORBA yang dijabarkan lebih lanjut dalam kebijaksanaan strategi pada strata di bawahnya.
      Doktrin dasar adalah himpunan prinsip atau teori yang diajarkan,  dianjurkan dan diterima sebagai kebenaran, untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan, serta dalam usaha mencapai tujuan. Doktrin dasar adalah doktrin yang timbul dari pemikiran yang bersifat falsafah.

2.6 Peranan Wawasan Nusantara
           
Dalam kehidupan kehidupan nasional, Wawasan Nusantara dijelaskan peranannya untuk :
     
      1.   Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, yang serasi dan selaras pada segenap   aspek kehidupan nasional.
      2.     Menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya. Peranan ini berkaitan dengan adanya hubungan yang erat dan saling terkait dan ketergantungan antara bangsa dan ruang hidupnya. Oleh karena itu, pemanfaatan lingkungan harus bertanggung jawab. Jika tidak, maka akan menimbulkan kerusakan lingkugan yang pada akhirnya akan merugikan bangsa.
      3.     Menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional. Kepentingan nasional menjadi dasar hubungan antara bangsa. Apabila suatu bangsa kepentingan nasionalnya sejalan atau parallel dengan kepentingan nasional bangsa lain, maka kedua bangsa itu akan mudah terjalin hubungan persahabatan.
      4.     Merentang hubungan Internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.






2.7 Hubungan antara geopolitika (Indonesia) dengan otonomi daerah

              Secara sederhana, geopolitik bisa dipahami sebagai kesadaran bangsa akan kondisi geografis di mana bangsa itu tinggal. Apa yang perlu disadari berkaitan dengan kondisi geografis tsb? Pertama, kesadaran akan letak negara secara geografis. Kedua, kesadaran akan kekayaan alam yang terkandung dalam lingkup wilayah geografis negara. Ketiga, kuantitas dan kualitas penduduknya.

Pertanyaannya kemudian adalah, siapa yang memahami secara komprehensif kondisi geografis suatu wilayah? Penduduk setempatlah yang memahami betul kondisi wilayahnya. Penduduk setempat kemudian kita sebut sebagai penduduk lokal. Penduduk lokal tidak hanya memahami kondisi fisik lingkungannya, melainkan juga memahami kondisi sosialnya.

Otonomi daerah memberikan keleluasaan pada daerah untuk mengelola dan mendapatkan potensi sumber-sumber daya alamnya sesuai dengan proporsi daya dukung yang dimiliki oleh daerahnya. Sedangkan Wawasan Nusantara (geopolitik Indonesia) menghendaki adanya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah nasional. Pandangan untuk tetap perlunya persatuan bangsa dan keutuhan wilayah ini merupakan modal berharga dalam melaksanakan pembangunan.


















BAB III
PENUTUP

2.8   Kesimpulan

1.      Kata geo-politik berasal dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan “politik” berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
2.      Geopolitik semula sebagai ilmu politik, kemudian berkembang menjadi pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan konstelasi ciri _khas negara yang berupa bentuk, Luas, letak, iklim, dan sumber daya alam_ sutau negara untuk membangun dan membina Negara. Adapun geostrategi diartikan sebagai pelaksanaan geopolitik dalam negara.
3.      Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur. Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia
4.      Mewujudkan serta memelihara persatuan dan kesatuan, menumbuhkan rasa tanggung jawab atau pamanfaatan lingkungannya, menegakkan kekuasaan guna melindungi kepentingan nasional dan merentang hubungan Internasional dalam upaya ikut menegakkan perdamaian.














3.2  Daftar Pustaka

Buku :
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Paradigma Terbaru untuk Mahasiswa

Internet :